Lokasi suku Karen dekat dengan suku Yao/Akha. Cara hidup mayarakat suku Karen sama dengan panduduk yao/Akha. Bedanya gadis disini memakai ring dileher mereka.
Untuk masuk kesini kami harus membayar 200 bath.
Mengapa mereka diharuskan memakai ring?
Dulu saya mendengar mereka memakai ring supaya tidak diterkam oleh harimau. Akan tetapi kata guide kami, mereka diharuskan memakai ring dengan tujuan supaya tidak menikah dengan orang diluar suku Karen.
Mereka mulai memakai ring sejak berusia 5 tahun. Tapi saat ini mereka boleh memilih untuk tidak memakai ring, karena mereka ingin pergi ke sekolah umum.
Ada relawan yang datang ke suku ini tiap hari untuk memberikan pendidikan.
Saat ini mereka sudah diperbolehkan untuk menikah dengan orang dari luar. Dan bila mereka menikah dengan orang luar mereka boleh melepaskan ring tersebut. Bila berpergian keluar, mereka akan menutupi leher mereka supaya tidak tampak seperti orang asing.
Sekarang hanya anak perempuan yang lahir pada hari rabu, saat bulan purnama yang harus memakai ring dileher mereka. Dipercayai bahwa mereka akan tampak cantik bila memakai ring.
Tanpa memakai ringpun mereka sudah terlihat cantik. Yah, gadis suku ini cantik cantik.
Saya mencoba memegang ring tersebut, beratnya lebih dari 4kg. Wow…mereka harus memakaianya sepanjang hidup mereka.
Mereka hidup mandiri, bahkan membuat baju sendiri. Para gadis sehari harinya menenum kain untuk dijadikan selendang for sale harga 1000 bath.
Rok yang dikenakan mereka pada dasarnya adalah sarung.
Beberapa ada yang memakai ring dibawah lutut, dan anting anting yang panjang dan berat . It's was from different community, not Karen.
Setelah itu kami kembali ke Chiang Mai, dibutuh waktu 3 jam untuk mengemudi ke Chiang Mai. Kami turun di restaurant taste from heaven. Restaurant vegetarian & organic, harga lebih mahal range 59-89 bath.
Source of content and Picture from : Meli's Site
Source of content and Picture from : Meli's Site
Tidak ada komentar:
Posting Komentar